Dalam menjadikan six sigma sebagai suatu inisiatif yang membudaya dalam organisasi dibutuhkan infrastruktur yang tepat. Infrastruktur disini mengacu pada pemilihan orang-orang yang duduk dalam organisasi Six Sigma.
Seperti kita ketahui ada beberapa peran penting yang harus dimiliki ketika kita menginisiasi program Six Sigma, yaitu: Champion, Sponsor, Black belt, Green Belt dan anggota tim. Pembahasan kita kali ini akan lebih detail pada Black Belt dan Green belt.
Istilah Black Belt pertama kali diperkenalkan oleh Motorola, didasarkan pada keahlian seseorang karateka yang memiliki sabuk hitam adalah orang yang unggul dan mumpuni dalam keilmuannya dan mampu menerapkan keilmuannya pada dunia nyata. Belakangan istilah Green Belt diperkenalkan oleh General Electric.
Baik Green Belt maupun Black Belt mempunyai perbedaan dan kesamaan. Kita akan melihat dari sisi fungsi, tanggung jawab dan kualifikasinya.
Fungsi
- Dari sisi waktu kerjanya, seorang Black Belt seluruh waktunya digunakan untuk melakukan perbaikan proses. Black Belt tidak diperbolehkan merangkap jabatan. Berbeda dengan seorang Green Belt yang pada dasarnya adalah seorang “part-timer”.
- Green Belt dan Black Belt berfungsi sebagai pemimpin proyek dan orang yang menganalisa data dan fakta. Perbedaan keduanya terletak pada ruang lingkupnya, Black Belt memimpin proyek yang lintas departemental sedangkan Green Belt biasanya pada level di suatu departemen tertentu
- Karena ruang lingkup proyek di atas, parameter keberhasilan seorang Green atau Black Belt dilihat dari berapa besar nilai atau keuntungan yang bisa didapat/dihemat dari proyek-proyek yang dijalankan. Black Belt biasanya diberi target yang lebih besar untuk value creation dibandingkan dengan Green Belt
Tanggung-Jawab
- Green maupun Black Belt punya tanggung jawab untuk menyelesaiakan proyek-proyek yang diberikan pada mereka.
- Black Belt bertanggung jawab sebagai mentor, pelatih dan pembimbing Green Belt. Kandidat Green Belt biasanya disupervisi oleh Black Belt ketika terlibat dalam aktivitas perbaikan proses sampai dengan 2 proyek. Tanggung jawab Green Belt adalah transfer ilmu kepada anggota tim
Kualifikasi
- Seorang Green maupun Black Belt dituntut untuk menguasai metodologi Six Sigma dan project management. Kemampuan analisa data adalah dasar utama untuk menjalankan aktivitas perbaikan proses, untuk itu penting menguasai berbagai alat statistik. Seorang Black Belt mempunyai kemampuan statistik yang lebih kompleks dan juga mempunyai pemahaman terhadap proses dari hulu ke hilir
Jika Anda bosan dengan penjelasan problem solving yang penuh teori, Anda dapat mencicipi ebook sederhana yang penuh cerita seru. FREE. Buku ini memberikan penjelasan problem solving yang ringan tetapi tepat sasaran. Lengkapnya.