Dunia cukup mengenal Apple sebagai perusahaan yang sukses dari desain produk mereka yang brilliant. Hanya sedikit pihak yang menyadari bahwa Apple juga memiliki substantial competitive advantage lainnya yaitu sebuah operational excellence yang dapat disetarakan dengan operasional dari Wal-Mart, Toyota, dan Southwest. Apple mengatur operasional mereka dengan sangat baik dalam bidang manufaktur, pembelanjaan, dan logistik.
Apple merancang sistem mereka untuk dapat menghadirkan produk terbaik bernilai jual tinggi dengan biaya pembuatan yang rendah. Kedua hal inilah yang membuat brand mereka semakin terkenal dan mampu menyaingi kompetitor lainnya. Kami akan mencoba merangkum sistem operasional yang diterapkan oleh perusahaan Apple tersebut.
Apple telah menciptakan bisnis dengan large cost advantage (melalui supply chain dan fokus) dan pricing power (melalui product excellence dan branding). Kombinasi ini membuat Apple berada dalam kesuksesan dengan produk yang lebih baik, nilai branding yang tinggi, dan penempatan yang low-cost
I. LARGE COST ADVANTAGE
Apple mendapatkan cost advantage yang besar melalui sistem supply-chain dan pemfokusan produk mereka. Kedua sistem ini membuat Apple dapat menghasilkan produk dengan cost yang serendah mungkin dan mampu mengalahkan cost dari produk kompetitor lainnya dengan spesifikasi sama.
I.1. Sistem Supply-Chain Tertutup
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BusinessWeek, dikabarkan bahwa Tim Cook selaku chief executive officer baru Apple telah mengatur manufaktur, pembelanjaan, dan logistik mereka agar berada dalam sistem tertutup sehingga mereka dapat mengontrol setiap supply chain mereka mulai dari desain sampai ke toko retail. Artinya Apple telah memiliki supplier sendiri yang dapat memenuhi segala kebutuhan produk mereka dalam jumlah yang besar. Dengan volume produksi yang besar, Apple mendapat diskon besar dari segi komponen bagian, kapasitas manufaktur, dan transportasi udara.
Operasional ini juga membuat Apple dapat meng-handle sebuah peluncuran produk besar-besaran tanpa harus mempertahankan banyak inventory yang mengalami penurunan harga. Kita dapat melihatnya dari pricing produk iPad yang hanya dapat disaingi oleh sedikit kompetitor. Gene Munster selaku analis dari Piper Jaffray mengatakan bahwa iPad sendiri masih mendapat margin keuntungan 25% dari harga jualnya.
Tidak seperti pesaing lainnya, Apple mempunyai retail milik mereka sendiri yaitu Apple Store. Dengan adanya Apple Store ini mereka dapat melacak demand dari konsumen dalam hitungan jam dan mengatur produksi harian mereka. Keberadaan retail ini juga membuat memudahkan mereka dalam mengontrol perbandingan cost dengan harga jual yang diinginkan.
I.2. Fokus pada Beberapa Jenis Produk Saja
Apple melakukan produksi selayaknya sebuah butik kecil yang terkenal. Cukup dengan sebuah tim kecil dari desainer dan engineer mereka membuat suatu jenis produk dengan usaha keras dan menyempurnakannya agar produk itu bertahan lama. Anda tentu dapat melihat perusahaan lain yang membuat banyak produk untuk mencegah resiko kegagalan pasar. Namun Steve Jobs menyatakan bahwa pemfokusan ini akan menghasilkan level atensi publik yang tinggi dan excellence. Resiko memang akan sangat besar jika salah satu dari produk ini gagal. Untuk itu Apple menuntut kesempurnaan pada setiap produknya.
Keputusan Apple untuk memfokuskan pada beberapa produk saja ditambah dengan sedikit kostumisasi telah menghasilkan sistem yang low-cost dengan keuntungan yang besar. Gartner, Inc. telah menetapkan Apple sebagai perusahaan dengan supply chain terbaik selama 4 tahun terakhir. Para ahli operasional dari Apple tidak hanya membuat produk mereka low-cost, tetapi juga menguasai berbagai supplier dalam skala besar untuk mengurangi kompetitor lainnya.
II. PRICING POWER
Seperti yang telah kita bahas di atas, Apple memiliki cost advantage yang cukup besar dari sistem supply-chain dan pemfokusan produk mereka. Dengan nilai cost yang rendah tersebut, Apple dapat mengatur margin keuntungan mereka sesuai dengan keinginan dan kondisi pasar. Sebagai contoh Apple baru saja membuat suatu perubahan dengan mengeluarkan iPhone 4S dengan harga yang bisa dibilang cukup murah dalam sejarah Apple. Apple memang masih menjadi pemimpin di industri teknologi high-price. Namun mungkin melihat kondisi persaingan saat itu akhirnya Apple memutuskan untuk mengeluarkan iPhone 4S dengan harga murah tanpa harus khawatir akan besarnya cost.
Tidak puas dengan itu, Apple telah menciptakan citra terbaik di kalangan pelanggannya dengan kualitas produk terbaik. Product excellence ini telah membuat nilai branding mereka meningkat dan berdaya jual tinggi.
II.1. Product Excellence
Apple mengutamakan agar produk mereka memiliki “grueling perfection” atau kesempurnaan yang sangat diperjuangkan. Tidak banyak perusahaan yang mau melakukan ini. Adanya pemfokusan pada beberapa produk saja membuat Apple dapat meningkatkan kesempurnaan dari setiap produknya. Pada sebuah production meeting di perusahaan terdapat sebuah tulisan yang berisi “grueling perfection adalah DNA dari perusahaan”. Hal apa saja yang mereka lakukan agar tercipta product excellence? Mari kita simak satu per satu.
II.1.1. Desain
Desain produk memegang peranan yang sangat penting dalam kesuksesan Apple. Satu kata yang menggambarkan desain Apple : elegan. Tidak banyak perusahaan lain yang mampu menyaingi mereka. Apa yang membuat produk-produk Apple memiliki desain yang luar biasa?
– Apple menganggap desain yang baik sebagai hadiah
Selayaknya sebuah hadiah, Apple membungkus produk mereka dengan case dan tampilan yang luar biasa. Ketika orang yang diberi hadiah (konsumen) menerimanya, kesan pertama akan sangat berkesan jika produk tersebut didesain dengan sangat baik. Kemudian konsumen akan membuka pembungkus hadiah dan telah dipersiapkan sebuah hadiah yang didesain dengan indah di dalamnya yaitu iOS. iOS adalah operating system yang didesain dengan sangat elegan dan menarik untuk digunakan. Karena itu banyak sekali orang yang memberikan produk Apple sebagai hadiah untuk teman, kerabat, maupun keluarganya.
– Mengutamakan pixel-perfect mockups
Pixel-perfect berarti para desainer dari software Apple membuat gambar mereka dengan pixel yang sangat tepat sesuai dengan ukuran pixel yang sebenarnya pada setiap interface fitur dan layar. Hal ini membutuhkan usaha dan waktu yang sangat besar, namun sangat penting bagi kesuksesan produk Apple dalam menyempurnakan setiap produkya.
– 10 ke 3 ke 1
Sebelum desain dipilih, para desainer membuat 10 maket desain terbaik yang akan dipakai, lalu mereka menyeleksi ulang desainnya menjadi 3 pilihan hingga akhirnya hanya 1 desain terbaik yang digunakan dalam setiap bagian produk Apple.
Lalu bagaimana sistem pengaturan mereka agar target desain mereka tercapai? Mereka melakukan beberapa meeting untuk mensupport desain yang ditargetkan oleh mereka.
- Paired Design Meeting. Setiap minggu, tim dari engineer dan desainer berkumpul untuk saling melengkapi kebutuhan mereka dalam sebuah meeting
- Brainstorm meeting. Meeting ini membuat para desainer termenung dan melayangkan pikirannya selama berjam-jam untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun meningkatkan suatu desain yang ada. Meeting ini bersifat bebas dan tanpa aturan
- Production meeting. Sebuah meeting terstruktur untuk membahas ide yang didapat dari brainstorming kemudian menentukan bagaimana, mengapa, dan kapan rencana tersebut akan diwujudkan.
- Pony meeting. Meeting ini dijadwalkan setiap dua minggu sekali dengan klien internal untuk mengedukasi pada pengambil keputusan dari direksi desain mengenai pengembangan dan pengaruh dari persepsi mereka mengenai seperti apa seharusnya sebuah produk itu.
Apple rela mengeluarkan effort yang besar untuk melakukan apapun yang dinilai penting dan mereka mengambil keuntungan dari besarnya kapasitas yang dijalankan. Mentalitas inilah yang diterapkan pada supply chain Apple dan sudah dimulai dari tahap desain.
II.2. Branding
Nilai branding Apple kini sedang berada pada posisi yang sangat tinggi. Anda sendiri cukup setuju dengan hal ini bukan? Merk Apple telah memiliki prestisi yang tinggi. Anda dapat melihat telah banyak artis di dunia nyata maupun di layar lebar menggunakan produk Apple. Bahkan tidak sedikit orang yang membeli produk Apple hanya karena brandingnya saja. Tentunya terdapat beberapa hal yang telah dilakukan oleh Apple dibalik kesuksesan branding mereka.
– Personality branding
Apple memakai strategi branding yang memfokuskan pada emosional atau tingkat kesenangan konsumennya. Apple telah menciptakan desain dan kemampuan produk yang simple, mudah digunakan, dan terkesan “cool”. Produk Apple sangat mempengaruhi mood dari penggunanya sehingga konsumen akan merasa senang ketika membeli produk dari Apple.
– Experience
Sejak awal Apple memfokuskan pada user experience, namun beberapa dekade lalu pasar belum melirik hal itu. Kini di saat semua perusahaan teknologi berusaha meningkatkan spesifikasi dan teknologi melebihi batas yang dibutuhkan, maka konsumen beralih ke Apple. Konsumen tentu ingin untuk mendapatkan pengalaman yang ditawarkan oleh iPad maupun iPod yang memberikan kesenangan tersendiri.
– Halo effect
Dengan terbatasnya jumlah produk Apple, kebaikan dari salah satu produknya pasti akan langsung dirasakan oleh produk lainnya.
theinvestmentsblog.blogspot.com | businessweek.com | operationsroom.wordpress.com | fool.com | pragmaticmarketing.com | onproductmanagement.net | marketingminds.com | image: theheavylight
Jika Anda bosan dengan penjelasan problem solving yang penuh teori, Anda dapat mencicipi ebook sederhana yang penuh cerita seru. FREE. Buku ini memberikan penjelasan problem solving yang ringan tetapi tepat sasaran. Lengkapnya.
bambang
very inspirative