Kita semua pasti sudah pernah membaca berita tentang bagaimana perusahaan-perusahaan dunia jatuh bangun dan tutup karena ketidak mampuan untuk bertahan hidup. Saat ini, dengan persaingan industri yang semakin ketat dan arus informasi yang deras, pelanggan mempunyai banyak preferensi untuk memilih produk yang diinginkannya
Maka, dengan alasan di atas organisasi berlomba-lomba meningkatkan daya saingnya dengan menerapkan sistem manajemen perbaikan. Namun, sebagus apapu sistem perbaikan yang akan diterapkan tidak akan berhasil bila belum meyakinkan para karyawan akan pentingnya perubahan tersebut.
Sebagai penggiat perubahan untuk perbaikan di organisasi, anda pasti akan menemukan hambatan yang umum dihadapi, yaitu membuat orang lain untuk “membeli” program yang digagas. Pertanyaan yang sama akan selalu terulang : Apa untungnya buat saya?
Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah tips untuk anda:
Jangan gunakan bahasa aliens. Seperti pada artikel sebelumnya, jika organisasi anda bukan manufaktur atau PMA dari Jepang, penggunaan istilah bahasa Jepang atau yang berhubungan dengan statistik akan membuat karyawan anda ilfeel. Carilah padanan kata yang sesuai dengan bidang organisasi anda. Kreatiflah dalam mengkomunikasikan jargon-jargon yang ada.
Berbicara dengan data dan fakta. Menggunakan data dan fakta akan mempermudah anda dalam “menjual”. Argumentasi anda akan lebih valid dan tidak terbantahkan. Untuk itu, manajemen data sangat penting untuk dilakukan ketika organisasi anda memulai inisiatif perbaikan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen data adalah dari mana data tersebut diperoleh, hal ini meliputi sumber data, orang yang mengumpulkan data, dan teknik pengumpulan datanya. Yang kedua adalah Continue reading “Menjual Aktivitas Improvement pada Karyawan”