Hal yang terpenting dalam melakukan Six Sigma terletak pada fase ini, CONTROL. Mempertahankan kemenangan memang lebih susah ketika kita mendapatkannya. Tujuan dari fase ini adalah memastikan implementasi menyeluruh dapat berjalan baik, sustainable (berke-sinambungan). Fase Control ini juga menjadi akhir dari keterlibatan aktif Tim dalam proyek.
Apa saja langkah-langkah utama dalam fase ini? Berikut penjelasannya:
- Memastikan sustainability dari perbaikan – untuk bisa membuat proses perbaikan proses berjalan sesuai dengan yang diharapkan dalam jangka panjang, maka penting bagi kita untuk membuat sistem yang bisa meminimasi terjadinya kesalahan, atau dengan menciptakan mistake-proofing agar permasalahan yang sama tidak muncul.
- Mengukur dan mengkomunikasikan hasil – setelah implementasi berjalan baik, hasil perbaikan terus diukur dan dipantau. Untuk lebih memudahkan proses pemantauan perlu kita buat sebuah dashboard monitoring hasil perbaikan yang berfungsi sebagai alat komunikasi tim kepada Steering Committee maupun kepada anggota organisasi lain terhadap profil dari output utama dari proyek perbaikan yang sudah selesai dijalankan
- SOP dan Control Plan – Membahas bagaimana cara menyusun Process Control Plan (reaction plan), menciptakan alat mistake proofing, hingga menyusun SOP untuk sustainability dari perbaikan yang telah dilakukan
- Serah Terima kepada Process Owner (pemilik proses) – langkah ini termasuk mengkomunikasikan SOP dan Control Plan.
- Control Gate Review – Pertemuan dengan Project Sponsor, Business Leadership, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan alignment dari fokus proyek dan ekspektasi manajemen dan penyampaian progres akhir dan serah terima proyek
Sedangkan hal-hal yang perlu diselesaikan ketika masuk dalam fase ini adalah Continue reading “Metodologi Six Sigma: CONTROL”