Untuk waktu yang lama, Hukum Pareto telah mengacaukan prospek ekonomi seperti sebuah penghalang yang senantiasa berpindah dalam sebuah lanskap: sebuah hukum empiris yang tidak seorangpun dapat menjelaskannya – Josef Steindl
Pada tahun 1897 seorang ekonom berkebangsaan Italia, Vilfredo Pareto, sedang melakukan penelitian tentang pola kekayaan dan pendapatan pada abad 19 di Inggris. Ia menemukan bahwa sebagian besar pendapatan dan kekayaan hanya dinikmati oleh kelompok minoritas dalam sampel penelitiannya. Ia juga menemukan dua fakta penting lainnya yaitu: Pertama, ada hubungan matematis yang konsisten antara proporsi orang dengan jumlah kekayaannya. Contohnya: jika 20% populasi menikmati 80% kekayaan, maka dapat diprediksi bahwa 10% penduduk menikmati 65% kekayaan, dan 5% akan mendapatkan 50% kekayaan. Hal ini yang disebut oleh Pareto sebagai predictability unbalanced atau ketidakseimbangan distribusi kekayaan yang dapat diprediksi
Penemuan Pareto lainnya adalah pola ketidakseimbangan ini berulang secara konsisten dengan pola yang sama, kontinyu, dan memiliki ketepatan matematis pada negara lain dal dalam kurun waktu yang lama.
Prinsip Pareto dipakai secara luas pada tahun 1950-1990, dipelopori oleh Guru kualitas kelahiran Rumania Joseph Moses Juran. Ide hebatnya adalah menggunakan prinsip Pareto bersama dengan metode statistik lain untuk menghilangkan cacat kualitas dan meningkatkan keandalan. Dalam bukunya Quality Control Handbook yang terbit pada tahun 1951 menjelaskan bahwa Prinsip Pareto tentang ketidakseimbangan yang berlaku pada distribusi kekayaan, berlaku pula pada distribusi hilangnya kualitas. Tidak banyak yang percaya pada teori Juran di AS waktu itu, sampai dia diundang oleh konsorsium industri Jepang untuk memaparkan teorinya dan menetap di sana untuk mengubah nilai dan kualitas produk mereka, itulah awal dari revolusi kualitas secara global.
Alasan kenapa kita perlu memahami prinsip Pareto karena prinsip ini bertentangan dengan intuisi kita, kita cenderung berharap bahwa semua penyebab sama pentingnya, semua konsumen adalah sederajat! Kita pernah melihat usaha pemerintah untuk meratakan pendapatan, namun ketidaksetaraan yang dihilangkan di satu tempat akan muncul di tempat lainnya. Perlu kita pahami hal ini adalah suatu bentuk kewajaran.
Jadi, dengan memahami dan memanfaatkan prinsip Pareto dalam kehidupan kita, maka kita akan berusaha menjadi yang terbaik dalam sedikit hal, daripada menjadi baik dalam banyak hal dan kita akan berusaha untuk bekerja lebih sedikit untuk mencapai beberapa tujuan yang paling berharga daripada mengejar setiap peluang yang ada.

Jika Anda bosan dengan penjelasan problem solving yang penuh teori, Anda dapat mencicipi ebook sederhana yang penuh cerita seru. FREE. Buku ini memberikan penjelasan problem solving yang ringan tetapi tepat sasaran. Lengkapnya.